Kamis, 18 Oktober 2012

Anak era digital

Kebiasaan orang tua itu biasanya menular ke anak. Pekerjaan yang dilakukan orang tua, akhirnya juga bisa mempengaruhi minat anak. Nggak heran yaa..., karena anak lebih banyak meluangkan waktu di rumah bersama orang tuanya.

Begitu juga dengan Pijar. Di rumah, sering banget ngeliat ayah dan ibunya pakai laptop, kadang suka nimbrung. Awalnya suka lihat-lihat foto kami yang ada di laptop, lama-lama main game yang ada di laptop. Selanjutnya melihat kami kerja dengan internet, dianya ikutan pingin tau. Mulai diajarin untuk main game online :D trus lihat film-film kartun.

Lama-lama ketika dia ingin tau lebih besar tentang pengetahuan, apa itu bumi, apa itu langit, meteor itu yang seperti apa? Sang ayah mengenalkan mbah Google. Bahkan sekarang ketika ayahnya cerita tentang Kancil, dia bertanya, "Seperti apa sih gambar Kancil? Coba lihat di Google, yah!" X_X

Yang lucu adalah, ketika bercerita tentang masa kecil kami dan menjelaskan kalau dirinya bisa lihat nanti di rumah mbah Nang, foto-foto ibu masa kecil. Komentarnya adalah, "Emang mbah Nang punya laptop?" Oww..,oww..., dibenaknya, foto itu sudah dalam bentuk digital sejak dulu, qeqeqeqeq.... Karena semua foto-foto Pijar sejak lahir sampai sekarang, enggak pernah dicetak kecuali ada permintaan khusus :D

Jujur yaa..., sebenarnya agak sedih juga ketika Pijar memutuskan untuk tetap di depan laptop ketika teman-temannya mengajaknya bermain. Karena itu kami memberi batasan boleh main game di internet hanya hari Sabtu dan Minggu. Selain 2 hari itu boleh menggunakan laptop kalau untuk belajar menggunakan CD Edugames tanpa ada sambungan internet :D

Untuk mengimbanginya, kami mengenalkan Pijar dengan mainan ular tangga, puzzle kayu, kartu, dan rutin mengajaknya bermain di Pasar Malam setiap hari Selasa malam, xixixixi...

Meskipun era sudah digital, dan anak juga musti familiar dengan hal itu, saya masih melihat pentingnya anak-anak bersosialisasi dengan temannya lewat permainan.

Tidak ada komentar: