Siang ini melihat tayangan Metro TV, ada talkshow Mari Bicara Seks dengan menghadirkan narasumber Zoya Amirin, Sexual Psychologist yang sedang naik daun. Bicara tentang pendidikan seks.
Pendidikan seks sebenarnya penting diajarkan pada anak sejak dini untuk mencegah perbuatan seks yang tidak benar ketika dia beranjak remaja. Yang pertama berkewajiban untuk mengajarkannya adalah orang tuanya.
Zoya menyinggung penyebutan alat kelamin, salah satunya. Banyak orang tua yang tidak mau menyebut penis dan vagina pada anak dengan alasan malu. Bahkan sengaja tidak mau memberitahu ketika anak mulai ingin tahu tentang kelaminnya.
Padahal dari situ kita bisa menciptakan dialog misalnya kalau ada orang lain yang menyentuh penis atau vagina adik/kakak, bilang ke ibu/ayah. Kalau adik/kakak disentuh atau dipegang sama orang lain dan adik/kakak merasa tidak nyaman, malu, atau jengah, bilang ke ayah/ibu.
Bagaimana dengan saya? :D Sejak awal saya sudah berkomitmen untuk memberitahu Pijar yang sesungguhnya, xixixi tentang nama alat kelaminnya. Jadi kalau perempuan itu punya vagina dan laki-laki itu punya penis. Pijar dan ayah, laki-laki, berarti punya penis. Kalau ibu, perempuan, berarti punya vagina :)
Ternyata memberitahu yang sesungguhnya juga ada konsekuensinya di masyarakat yang menganggap hal itu adalah tabu. Saya pernah dimarahin ibu saya kenapa Pijar sampai nyeplos tentang vagina :D Tetangga pernah histeris ketika Pijar bicara tentang penis :D Padahal Pijar cuma bertanya, "Bu, mba A itu perempuan ya, berarti dia punya vagina?" qeqeqeq....
Saya menjelaskan ke ibu saya dan tetangga saya kalau saya memang sengaja memberitahu Pijar yang sebenarnya karena nggak ingin Pijar bingung. Yang disebut burung adalah yang punya sayap dan bisa terbang, tapi kita juga menyebut penis sebagai burung. Hal itu justru membingungkan sang anak kan? ;)
Tentunya pendidikan seks disesuaikan dengan tingkat pemahaman anak. Berikan penjelasan yang simple yang bisa diterima oleh anak, utamanya yang belum beranjak remaja. Karena ketika anak sudah memasuki masa remaja, pendidikan dan pendekatan yang diberikan tentunya berbeda.
Tentang remaja, ntar kita ngobrol lagi yaa... ;)
2 komentar:
q juga demikian mbak..memberitau sejujurnya tentang alat kelamin pria dg wanita serta payudara dg sebutan yg sesungguhnya spy anak tdk ambigu nantinya serta mnrtku itu sdh termasuk pendidikan seks anak sejak dini..
iya ike, sayangnya masyarakat tidak semuanya memahami akan hal itu :)
Posting Komentar