Senin, 01 Juni 2015

Jika anak menghadapi ujian


Ini sepertinya lebih banyak terpakai pada anak yang masih usia SD :) Lagi-lagi, ini menurut pengalaman saya yaa...

Jujur, awal-awal Pijar masuk SD, saya merasa keteteran. Saya nggak tau juga harus bagaimana baiknya belajar.

Kalau idealnya kan, pulang sekolah mengerjakan PR dan mengulang pelajaran hari itu. Setelah itu istirahat siang. Malamnya belajar pelajaran esok hari.

Tapiii..., ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan deh, hehehe...

Pulang sekolah, Pijar sudah capek banget. Lapar, ngantuk, nggak konsentrasi dan nggak ada tenaga untuk mengerjakan PR apalagi mengulang pelajaran hari itu.

Malamnya, belajarnya jadi numpuk-numpuk. Mengerjakan PR, mengulang pelajaran, sampai harus mempersiapkan pelajaran besoknya.

Stress! Pijar jadi nggak bisa konsentrasi. Dan parahnya, saya jadi tidak sabar, akhirnya marah-marah :( Sedih bangeeet...

Dari situ akhirnya saya mengevaluasi cara saya :D Cara ini bisa juga diterapkan saat anak (SD) akan menghadapi ujian.

1. Periksa pelajaran hari itu.
Setiap Pijar pulang sekolah, saya lihat bukunya. Apa saja yang sudah dipelajari hari ini.

Saya tanyakan ke Pijar, mana yang belum bisa? Kalau memang ada, maka saya jadikan catatan untuk lebih intensif menjelaskan atau memberikan latihan saat belajar mata pelajaran tersebut.

2. Kerjakan PR.
PR tetap dikerjakan sepulang sekolah. Mengapa? Agar malamnya tidak terlalu lama waktu untuk belajar dan mengerjakan PR.

Selain itu, mengerjakan PR di hari yang sama dia dapat, memperkecil kemungkinan untuk lupa :D

3. Latihan soal.
Jika akan ujian, biasanya saya jauh-jauh hari sudah mengecek apa saja yang belum dikuasai Pijar.

Setelah itu, saya buatkan latihan maksimal 10 soal, rutin setiap hari sampai dia menguasai atau sampai hari H ujian.

4. Menyicil belajar.
Sama seperti latihan soal, menyicil belajar memudahkan Pijar menghadapi ujian. Jadi, malam sebelum ujian, tidak akan banyak latihan lagi.

Biasanya 2 minggu sebelum ujian saya sudah memberikan jadwal belajar khusus untuk ujian. Namanya juga dicicil, latihannya tidak perlu terlalu banyak sehingga tidak memberatkan.

5. Berdoa.
Saya selalu mengajak Pijar untuk berdoa sebelum ujian agar lancar. Tentunya secara khusus, saya sebagai ibunya juga mendoakan agar diberi kelancaran dalam mengerjakan :)

6. Ikhlas.
Setelah semua ikhtiar yang sudah dilakukan, saatnya tawakkal.

Saya selalu menekankan pada Pijar, bahwa saya tidak memintanya untuk mendapat nilai sempurna atau bahkan ranking 1 di kelas atau di sekolah. Yang paling penting adalah Pijar mengerti pelajaran tersebut.

Semoga bermanfaat yaa...

Tidak ada komentar: